12 Mei 2018

Pengalaman Ikut Seleksi PPAN 2018 (PART 1)


Baiklah... Aku merasa dihantui semacam hutang jika tidak segera menuliskan tentang ini. Karena bagiku pengalaman mengikuti seleksi PPAN ini menjadi salah satu sejarah penting dalam hidupku, dan aku harus menceritakannya pada kalian semua.

Awalnya aku tahu info tentang PPAN berasal dari story instagram salah satu alumni PPAN Jogja 2016. Kenapa aku bisa kenal alumni itu? Karena dia adalah pacarnya temanku. Oke, dari situlah aku mulai kepo, apa sih PPAN itu? Setelah tahu PPAN adalah singkatan dari Pertukaran Pemuda Antar Negara, dan ini adalah program dari pemerintah sehingga all of the activities is fully funded by the government. Aku tertarik mengikuti program ini karena dari dulu pengen banget ikutan program exchange (tapi yang gratis, hehe), dan baru tahu info ini setelah lulus. Ya, kesalahanku dulu semasa kuliah tidak banyak-banyak cari info tentang student exchange.


(Gambar Finalis Kelompok 2)


Balik soal PPAN, aku pun mulai mengikuti instagram PCMI (organisasi yang beranggotakan alumni program PPAN) dan cari-cari informasi lebih dalam terkait PPAN Jogja 2018. Saat itu PCMI hanya memberi tahu bahwa sebentar lagi akan ada roadshow, harap pantau sosmed PCMI selalu. Akhirnya aku pun rajin memantau sosmed PCMI Jogja. Singkat cerita, aku pun mengikuti roadshow yang diadakan di UGM (karena ternyata roadshow-nya diadakan di beberapa tempat, termasuk UPN, UII, dll). Setelah mengikuti roadshow, aku jadi semakin tau tentang sistem seleksi PPAN. Dari situ aku mulai menyimpulkan, bahwa PPAN masih memungkinkan aku ikuti, karena PPAN ini tidak mengharuskan mahasiswa. Kriterianya beda-beda, tergantung setiap program. Ada beberapa program ke luar negeri seperti ke Jepang, Australia, Singapura, Malaysia, India, China, dan Kanada. Setiap tahunnya kuota tiap propinsi beda-beda. Untuk 2018 ini, Jogja kebagian kuota 1 orang cewek ke Jepang, dan 1 orang cewek ke Australia. Kalau tahun kemarin 1 orang ke Jepang, 1 orang ke Korea, dan 1 orang ke Singapura. Nah, untuk ke Jepang sendiri range usianya yang paling luas, yaitu dari 18-30 tahun kalau nggak salah. Jadi, masuklah aku dalam kriteria ke Jepang. Akhirnya aku bertekad mengusahakan diriku untuk bisa berangkat ke Jepang lewat program PPAN ini. Toh aku dengar dari jawaban narasumber saat di roadshow, yang dicari di PPAN ini bukanlah orang pintar dalam akademik, bukan pula yang bisa melakukan banyak seni, tetapi orang yang mau berusaha GO EXTRA MILES (karena tema tahun ini adalah GO EXTRA MILES). Nah, kalau untuk ini aku bisa usahakan. Karena aku menyadari kemampuanku terbatas, dalam wawasan umum aku juga nggak begitu ‘ngeh’, jadi yang aku punya cuma usaha dan tekad kuat.

TAHAP ADMINISTRASI

Singkat cerita, hari seleksi administrasi tiba. Aku pun langsung membuka web PCMI untuk melihat persyaratan dan dokumen2 yg dibutuhkan. Setelah memahami baik-baik persyaratan yang tertera di web, aku langsung screenshot persyaratan itu dan mulai menyiapkan dokumen2, karena untuk seleksi administrasi ini kami hanya diberi waktu 2 minggu. Mungkin 2 minggu cukup mudah bagiku karena aku sudah memiliki 1 syarat bahasa Inggris. Aku rasa ini akan sedikit sulit untuk teman2 yg harus tes TOEFL atau IELTS dulu dalam jangka waktu 2 minggu. Oh ya, TOEFL harus yang diselenggarakan lembaga yg diakui, bukan TOEFL prediksi ataupun TOEFL dari institusi tertentu. Kalau tahun ini PCMI bekerjasama dengan ION Jogja (lembaga kursus Bahasa Inggris) untuk menyelenggarakan tes Bahasa Inggris. Selain syarat IELTS atau TOEFL, seleksi administrasi juga harus mengisi beberapa pertanyaan yang diajukan oleh panitia di web pcmijogja.com. Kita hanya bisa mendapatkan pertanyaan itu jika sudah mendaftar di web pcmijogja.com karena link pertanyaan tersebut akan dikirim ke email kita. Untuk tanggal-tanggal seleksi administrasi, seleksi interview, semifinal, dan final kemarin bisa dicek di web PCMI, pilih bagian PPAN 2018.

Untuk seleksi administrasi, alhamdulillah nggak ada kendala. Paling kita cuma harus nyiapin waktu khusus buat ngisi pertanyaan-pertanyaan itu dengan sungguh-sungguh, cieilah, haha. Soalnya setiap pertanyaan harus dijawab dengan maksimal 150 words. Makanya aku mempersiapkan jawaban sedetail mungkin. Tentunya jawaban yang nggak mengada-ada, dan real apa adanya. Aku rasa untuk tahap ini, asal kita jawab seluruhnya dengan lengkap dan sungguh-sungguh, juga upload dokumen sesuai dengan ketentuan (se-perfect mungkin), insyaallah bisa sih lolos.

bersambung...

Selanjutnya : Seleksi Interview PPAN 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar