Baiklah... Aku merasa dihantui
semacam hutang jika tidak segera menuliskan tentang ini. Karena bagiku
pengalaman mengikuti seleksi PPAN ini menjadi salah satu sejarah penting dalam
hidupku, dan aku harus menceritakannya pada kalian semua.
Awalnya aku tahu info tentang
PPAN berasal dari story instagram salah satu alumni PPAN Jogja 2016. Kenapa aku
bisa kenal alumni itu? Karena dia adalah pacarnya temanku. Oke, dari situlah
aku mulai kepo, apa sih PPAN itu? Setelah tahu PPAN adalah singkatan dari
Pertukaran Pemuda Antar Negara, dan ini adalah program dari pemerintah sehingga
all of the activities is fully funded by the government. Aku tertarik mengikuti
program ini karena dari dulu pengen banget ikutan program exchange (tapi yang
gratis, hehe), dan baru tahu info ini setelah lulus. Ya, kesalahanku dulu
semasa kuliah tidak banyak-banyak cari info tentang student exchange.
Balik soal PPAN, aku pun mulai
mengikuti instagram PCMI (organisasi yang beranggotakan alumni program PPAN)
dan cari-cari informasi lebih dalam terkait PPAN Jogja 2018. Saat itu PCMI
hanya memberi tahu bahwa sebentar lagi akan ada roadshow, harap pantau sosmed
PCMI selalu. Akhirnya aku pun rajin memantau sosmed PCMI Jogja. Singkat cerita,
aku pun mengikuti roadshow yang diadakan di UGM (karena ternyata roadshow-nya
diadakan di beberapa tempat, termasuk UPN, UII, dll). Setelah mengikuti
roadshow, aku jadi semakin tau tentang sistem seleksi PPAN. Dari situ aku mulai
menyimpulkan, bahwa PPAN masih memungkinkan aku ikuti, karena PPAN ini tidak
mengharuskan mahasiswa. Kriterianya beda-beda, tergantung setiap program. Ada
beberapa program ke luar negeri seperti ke Jepang, Australia, Singapura,
Malaysia, India, China, dan Kanada. Setiap tahunnya kuota tiap propinsi
beda-beda. Untuk 2018 ini, Jogja kebagian kuota 1 orang cewek ke Jepang, dan 1
orang cewek ke Australia. Kalau tahun kemarin 1 orang ke Jepang, 1 orang ke
Korea, dan 1 orang ke Singapura. Nah, untuk ke Jepang sendiri range usianya
yang paling luas, yaitu dari 18-30 tahun kalau nggak salah. Jadi, masuklah aku
dalam kriteria ke Jepang. Akhirnya aku bertekad mengusahakan diriku untuk bisa
berangkat ke Jepang lewat program PPAN ini. Toh aku dengar dari jawaban
narasumber saat di roadshow, yang dicari di PPAN ini bukanlah orang pintar dalam
akademik, bukan pula yang bisa melakukan banyak seni, tetapi orang yang mau
berusaha GO EXTRA MILES (karena tema tahun ini adalah GO EXTRA MILES). Nah,
kalau untuk ini aku bisa usahakan. Karena aku menyadari kemampuanku terbatas,
dalam wawasan umum aku juga nggak begitu ‘ngeh’, jadi yang aku punya cuma usaha
dan tekad kuat.
TAHAP ADMINISTRASI
Singkat cerita, hari seleksi
administrasi tiba. Aku pun langsung membuka web PCMI untuk melihat persyaratan
dan dokumen2 yg dibutuhkan. Setelah memahami baik-baik persyaratan yang tertera
di web, aku langsung screenshot
persyaratan itu dan mulai menyiapkan dokumen2, karena untuk seleksi
administrasi ini kami hanya diberi waktu 2 minggu. Mungkin 2 minggu cukup mudah
bagiku karena aku sudah memiliki 1 syarat bahasa Inggris. Aku rasa ini akan
sedikit sulit untuk teman2 yg harus tes TOEFL atau IELTS dulu dalam jangka
waktu 2 minggu. Oh ya, TOEFL harus yang diselenggarakan lembaga yg diakui,
bukan TOEFL prediksi ataupun TOEFL dari institusi tertentu. Kalau tahun ini PCMI
bekerjasama dengan ION Jogja (lembaga kursus Bahasa Inggris) untuk
menyelenggarakan tes Bahasa Inggris. Selain syarat IELTS atau TOEFL, seleksi
administrasi juga harus mengisi beberapa pertanyaan yang diajukan oleh panitia
di web pcmijogja.com. Kita hanya bisa mendapatkan pertanyaan itu jika sudah
mendaftar di web pcmijogja.com karena link pertanyaan tersebut akan dikirim ke
email kita. Untuk tanggal-tanggal seleksi administrasi, seleksi interview,
semifinal, dan final kemarin bisa dicek di web PCMI, pilih bagian PPAN 2018.
Untuk seleksi administrasi,
alhamdulillah nggak ada kendala. Paling kita cuma harus nyiapin waktu khusus
buat ngisi pertanyaan-pertanyaan itu dengan sungguh-sungguh, cieilah, haha.
Soalnya setiap pertanyaan harus dijawab dengan maksimal 150 words. Makanya aku
mempersiapkan jawaban sedetail mungkin. Tentunya jawaban yang nggak
mengada-ada, dan real apa adanya. Aku rasa untuk tahap ini, asal kita jawab
seluruhnya dengan lengkap dan sungguh-sungguh, juga upload dokumen sesuai
dengan ketentuan (se-perfect mungkin), insyaallah bisa sih lolos.
bersambung...
Selanjutnya : Seleksi Interview PPAN 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar