Pra hari pertama jatuh pada Jumat, 22 April 2016. Selesai
salat Jumat kita langsung cus stasiun Lempuyangan. Naik prameks, yang murah, 8
ribu rupiah ajah :D Rencana kita nanti turun stasiun Purwosari, Solo. Setelah
itu naik BST (Batik Solo Trans). Semua itu sudah kita rancang dan persiapkan
jauh-jauh hari. Sebenarnya jadwal take
off (pemberangkatan) pesawat kita hari Sabtu, 23 April 2016 jam 9 pagi.
Tapi karena pemberangkatan Internasional, jadi harus stand by 3 jam sebelum pemberangkatan. Otomatis harus stand by di Solo dari jam 6 pagi, kan?
Daripada kemrungsung, akhirnya kita
putuskan berangkat hari Jumat saja. Sebenarnya bisa aja berangkat hari Sabtu
jam 4 pagi gitu, tapi syaratnya harus naik motor. Sedangkan menurut yang kita browsing, kalau mau titip motor di
bandara Adi Soemarmo tarifnya 20 ribu/malam. Ya eman2 banget to ya?
Bayangin kalau nginep 5 hari, tarifnya jadi 100 ribu. Ya mending naik prameks
aja, kan?
2 Mei 2016
Pelancongan ke Malaysia
Aku di Kuala Lumpur selama 6 hari. Eits, sebelumnya biar
kuperjelas. Aku ke sana bukan sekadar berlibur. Mungkin banyak orang yang mengira,
“Gile, kaya banget ni orang liburan ke luar negeri!” atau “Widih, keren liburannya ke
luar negeri.”
Pertama, saya tegaskan. Ini bukan hal yang keren atau karena
saya punya duit banyak sehingga liburan ke luar negeri. Setiap orang pun bisa,
asal punya niat. Masalah uang? Bro, tiket gue cuma 700 ribu pulang pergi. Murah
banget, kan? Tiket pesawat ke Sumatera atau Sulawesi aja bisa jadi lebih dari
itu. Makanya gue bilang, lo pun bisa ke sana, asal punya niat dan usaha. Yaa,
usaha ngumpulin duit lah, menyisihkan separuh dari gaji tiap bulan, kan
lumayan. Lagipula, daripada liburan, aku di sana lebih tepat disebut “menggelandang”,
bahasa kerennya “melancong” atau backpacker-an. Bukan liburan yang tinggal di
hotel mewah dan pulang-pulang bawa oleh-oleh melimpah. You know? Menggelandang itu lebih mengarah ke “penggembelan”.
Langganan:
Postingan (Atom)