“Seandainya ada mesin waktu dan bisa kembali ke masa lalu,
kesalahan apa yang paling ingin kamu perbaiki?”
Ini adalah pertanyaan Writing Challenge dari kak Ika Vihara
hari kedua. Sebenarnya kalau ditanya soal kesalahan dan penyesalan, aku hampir
selalu kesulitan menjawabnya. Karena bagiku tidak ada yang perlu disesali.
Lebih baik mensyukuri daripada menyesali. Tapi misal aku diberi kesempatan
mencoba lorong waktu layaknya Ana dan Pedro, atau Hermione dan Harry Potter,
aku akan memutar waktu ke satu atau dua tahun lalu. Di mana aku masih
imut-imutnya jadi anak kuliahan, dan yang pasti : masih berstatus mahasiswa.