2 April 2015

Pihak Keempat



@eki_paradisi

Aku butuh uang. Ya, aku tahu aku butuh uang untuk saat ini. Ada beberapa yang harus kukejar menggunakan uang. Meski orang pernah berkata, uang bukan segala-galanya. Memang, uang bukan segala-galanya, dan segala yang ada di dunia belum tentu bisa didapat dengan uang. Tapi... tidak bisa dipungkiri, kau tak akan bisa hidup tanpa uang, isn’t it?
Aku butuh uang karena beberapa hal. Salah satunya... aku ingin mengejar targetku di tahun ini. Pergi ke luar negeri. Ya, kurasa aku terlalu percaya diri dengan mengatakan aku akan pergi liburan ke luar negeri tahun ini, dan aku pikir ini termasuk ide gila. Kenapa? Simple saja. Aku hanya mahasiswa kere yang bekerja serabutan, dan ingin pergi ke luar negeri... di tahun ini? Dapat uang darimana? Tapi, well.. sebenarnya aku tidak benar-benar ingin liburan. Aku mempunyai target seperti itu hanya karena ingin mengetes, apakah mimpi yang seakan terdengar mustahil itu benar-benar bisa terwujud hanya dengan modal yakin, usaha, dan doa?

Yang Wajar-Wajar Saja



@Eki_Paradisi

 “Cintailah sesuatu sewajarnya, karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu benci, dan bencilah sesuatu sewajarnya, karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai.” (H.R. Bukhari)

Mencintai, dan dicintai. Dua kalimat yang kerap menyapu telinga. Tak jarang mampir di beranda facebook. Sering nongkrong di PM BBM. Dan kerap jadi menu utama buku-buku dan novel.
Mencintai, dan dicintai. Sebuah perasaan yang mampu membuat kita tersenyum, bahagia, melayang. Ya. Dua unsur itu. Kalau hanya satu unsur yang ada, maka tidak akan lengkap. Mencintai tanpa dicintai akan terasa pahit. Dicintai tanpa mencintai akan terasa hambar. Bukan begitu?