(Gambar diambil oleh : Tuti Azizah)
Sekarang aku mengerti apa itu firasat. Ya, mungkin kau bisa
menyebut salah satu, antara firasat, atau kebetulan.
Malam tadi aku tidak bisa tidur. Benar-benar tidak bisa.
Padahal kau tahu sendiri, aku orang yang pelor
(nempel langsung molor). Aku bisa tidur di kursi koridor kampus, di pos ronda,
di kelas—meski hanya dengan bersandar kursi, bahkan sampai terbawa mimpi. Jam
tidurku pun termasuk cepat. Mungkin jam 9 atau 10 malam biasanya aku sudah
menguap. Tapi tidak malam tadi.
Aku kira, mungkin karena sebotol Kopiko 78 degree yang kuminum tadi sore. Atau
mungkin karena aku terlalu banyak tidur kemarin siang? Kurasa begitu. Dan
karena belum merasa mengantuk sama sekali, aku memutuskan untuk bermain HP.
Membuka grup WA Kampus Fiksi—yang saat itu masih ada beberapa orang aktif.
Ternyata acara nyanyi-nyanyi. Jadilah aku ikut voice note bermacam-macam lagu untuk mengisi malam, dari mulai lagu
Surat Cinta Untuk Starla, Tenda Biru, lagu Cinta (Vina Panduwinata), lagu Prau
Layar, lagu Ummi (Sulis), sampai lagu Jawa Lir-Ilir. Aku pun ikut tertawa
mendengar voice note anak-anak lain
yang notabenenya sudah edan.