Elsera mengambil handphone dan headset, yang lalu dipasangkan ke telinganya. Lagu-lagu pop Indonesia yang bertempo slow menjadi pilihannya. Dia memang menyukai musik Indonesia, hanya sedikit lagu-lagu luar yang dikoleksinya. Sangat berbeda dengan Bie, teman sebangkunya yang begitu mengagumi lagu-lagu beraroma barat. Elsera memasukkan HPnya ke dalam loker setelah memastikan lagu pilihannya sudah terdengar jelas dari saluran headset. Bie memandang Elsera dengan satu cengiran masam. Elsera pun membalasnya dengan cengiran yang tak kalah masam sambil mengangguk-anggukkan kepalanya mengikuti alunan salah satu lagu D’masive. Seketika Bie terperanjat, dan cepat-cepat membenarkan duduknya.
29 Mei 2010
20 Mei 2010
Butir Cinta di Senyumnya
Sejuk. Desir pasir mengusik. Sekelompok burung putih entah merpati, atau sejenisnya, terbang bebas melayang di langit yang mulai menguning, seolah tak ada yang menghalangi. Begitu indah, hingga ku tak sadar terlintas senyum dibibirku, entah senyum apa itu, sepi, senang, sedih, semua campur aduk hingga tak berasa. Debur lembut ombak seakan-akan meresap dingin di hati, membawaku berjalan di bayang-bayangnya. Terus berjalan ditemani sepinya hati.
Langganan:
Postingan (Atom)